Tak terasa obrolan kami yang semakin menarik, adzan maghrib pun sudah berkumandang, dan kamipun bergegas untuk melaksanakan sholat maghrib, setelah itu melanjutkan obrolan lagi, sampai larut dan malam itu Pak Ipin menginap di kost kami.
Keesokan harinya , Sabtu 7 Desember 2013 , selepas ashar kami bertiga meluncur dibawah langit yang mendung, saya berboncengan dengan Rudi, sedangkan Pak Ipin naik motor sendiri. Sekalian saya mampir ke fotocopy belakang kampus untuk menjilid naskah skripsi yang harus di kumpulkan ke perpus, sampai di fotocopy, hujan pun turun lumayan deras, sedang saya dan rudi pun lupa membawa jas hujan, akhirnya kami putuskan untuk mampir terlebih dahulu ke kost Ferry untuk meminjam jas hujan. Setelah mendapatkan pinjaman jas hujan kamipun melanjutkan perjalanan ke Kulon Progo dibawah guyuran air hujan, perjalanan lumayan memakan waktu lama, disamping jaraknya yang cukup jauh juga ditambah dengan jalan yang padat merayap karena genangan air, kamipun masuk ke wilayah kulon progo sekitar pukul 5 sore, tapi ternyata perjalanan baru mencapai setengah jalan lebih sedikit, dan akhirnya kamipun sampai di tempat tujuan sekitar pukul 6 sore, tepat saat adzan maghrib selesai berkumandang. Kamipun bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat berjamaah di musholla panti. Selesai sholat , saya dan rudi diajak sama pak ipin ke ruang tamu, disana kami mendapatkan jamuan yang sangat spesial dari tuan rumah, banyak makanan yang di hidangkan ke kami, kamipun berkenalan dengan ketua panti serta pengurus panti (teman-teman pak ipin).
Tak lama kemudian adzan isya' pun berkumandang, kami langsung bergegas ke musholla untuk sholat berjamaah, selesai sholat isya kami kembali ke ruang tamu tadi untuk sekedar ngobrol santai, tak lama kemudian datanglah salah satu pengurus panti membawakan makan malam spesial, wah saya dan rudi jadi merasa tidak enak karena malah jadi merepotkan, tapi kata pak ipin tradisi di panti memang seperti ini kalau ada tamu yang datang, pasti dijamu dengan hidangan dan nasi, dan harus mau makan, akhirnya kami pun makan malam bersama dengan lahap.
Setelah selesai makan pak ipin menawarkan kepada saya dan rudi untuk ikut pengajian yang diadakan oleh Bupati Kulon Progo (Bapak Hasto Wardoyo), bertempat di kediaman orang tua beliau. Ternyata Pak Bupati juga asli kokap, dan satu kampung dengan panti tempat pak ipin, saat itu kami pergi ke tujuan menggunakan sepeda motor, sedang para santri menggunakan mobil jemputan dari Pak Bupati, Pengajian dimulai sekitar pukul 9 sampai sekitar pukul 10 malam. Setelah selesai pengajian, kamipun kembali ke panti.
Sampai panti, kami berempat berkumpul lagi di ruang tamu, kami ngobrol seputar masalah kuliah dan bisnis, untuk masalah bisnis, saya hanya mendengarkan mereka bertiga berbagi pengalaman, kalau rudi berbagi pengalaman masalah logo desain, sedang pak ipin berbagi pengalaman tentang usaha pop corn yang sedang di jalaninya, sedangkan mas har berbagi pengalaman usahanya, sampai akhirnya sekitar pukul 11 malam lebih, mata ini sudah terasa ngantuk, dan saya pun berpamitan untuk masuk ke kamar tidur, sedang mereka tetap melanjutkan diskusi, ah..., hari yang panjang..., saatnya untuk merebahkan badan ini.
Tak terasa waktu seperti cepat sekali bergulir, tau-tau kami sudah dibangunkan oleh pak ipin untuk melakukan sholat subuh berjamaah di musholla, kami pun berwudhu dan langsung ke musholla, disana sudah berkumpul para santri yang jumlahnya banyak, dan kamipun melaksanakan sholat subuh berjamaah yang diimami oleh pak ipin. Setelah sholat subuh berjamaah, pak ipin memimpin para santri berdzikir bersama, khusyuk sekali mereka berdzikir, sedangkan saya pun berdzikir sendiri, dzikir ini dilakukan dari selesai sholat subuh sampai sekitar pukul 5 lebih, antara setengah jam sampai satu jam, mungkin ini salah satu dzikir terlama yang saya pernah lakukan. Setelah selesai dzikir santri pun kembali melakukan aktifitasnya, karena hari itu hari minggu jadi yang bertugas memasak adalah santri laki-laki, dan kamipun duduk sejenak di depan ruang tamu sambil mengamati santri yang lalu lalang, dan saat itu mata saya di kejutkan oleh seorang santri yang masih sangat kecil, usianya masih belum ada 5 tahun. Sayapun bertanya sama pak ipin tentang santri tersebut, ternyata santri tersebut sudah berada di panti sejak sekitar umur 3 tahun, ayahnya pergi ngga pulang kerumah, yang menjadikan ibunya menjadi stress dan kadang menjadikannya tanpa sadar menganiaya anaknya yang masih kecil, dan anak tersebut di bawa ke kantor polisi sama tetangga, setelah itu dari kantor polisi di titipkan di panti asshiddiqiyyah ini, Masya Allah.., saya jadi terharu setelah mendengarkan cerita dari pak ipin, ternyata banyak anak di luar sana yang tak seberuntung kita nasibnya, saya jadi teringat sebuah hadist yang memerintahkan kita untuk mengusap kepala anak yatim agar hati ini tidak keras, ternyata memang benar sekali, kalau kita ingin dapat lebih bersyukur, maka cobalah sekali-kali berkunjung ke panti asuhan, maka akan didapati masih banyak orang yang nasibnya tidak seberuntung kita tetapi mereka bisa tabah dan bersyukur.
Kemudian saya bertanya-tanya, lantas siapakan yang mengurus anak usia 3 tahun, padahal anak usia segitu biasanya sedang rewel, ternyata yang mengurus adalah santri-santri yang lebih dewasa, mereka bahu-membahu merawat si adek kecil ini, begitupun juga ibu panti . Saya semakin kagum sama panti ini , semua pengurus dan anak-anak asuhnya.
Kamipun melanjutkan cerita , pak ipin bercerita banyak hal tentang panti, mulai dari badan usaha panti, sampai pada pembiayaan panti. Ada hal menarik yang pak ipin ceritakan, untuk memenuhi kebutuhan makan dan uang saku para santri, dibutuhkan dana yang jumlahnya tidak sedikit, tetapi Subhanallah ada saja rezeki yang di diturunkan Allah dari berbagai arah yang kadang tak terduga, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh anggota panti, karena kami yakin, rezeki sudah di atur oleh Allah dan anak adam tidak akan meninggal sebelum semua jatah rezeki nya diberikan. Saya pun hanyut dalam cerita pak ipin , cerita suka duka panti, begitu hebat mereka, saya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan mereka.
Setelah bercerita panjang lebar, pak ipin mengajak kami berkeliling ke waduk sermo yang terletakn di sekeliling panti, Subhanallah indahnya suasana pagi di pedesaan dan di tepi waduk. Udara yang sejuk dan diiringi hamparan waduk yang sangat luas dengan air yang tenang, ada pemuda yang sedang mencari rizki di pagi hari dengan menjaring ikan, bahkan ada seorang anak yang dengan santainya mengapung diatas ban di waduk sermo.
 |
mencari ikan di waduk |
Tak lupa kamipun menyempatkan foto secara bergantian di tepi waduk.
 |
bersama pak ipin |
 |
bersama rudi |
Setelah puas menikmati pemandangan di tepi waduk, kami pulang ke panti, dan disana terlihat santri dan santriwati sibuk dengan tugasnya masing-masing, ada yang mencuci baju, menyiapkan makan dan lainnya. Saya pun langsung masuk ke kamar lagi, dan mungkin karena sisa kantuk masih terasa akhirnya saya dan rudi tidur lagi di kamar, wahh malah jadi kayak
'pindah turu' dari kost ke kulon progo aja :) . Memang udara disana
ngantuki, enak banget buat tidur. Akhirnya sekitar pukul 10 pagi kami di bangunkan pak ipin dan ternyata sudah di siapkan sarapan pagi. Perasaan ini malah seperti berada di rumah sendiri, apa-apa serba di siapin. Alhamdulillah kami mendapat sambutan yang sangat istimewa dari pengurus panti.
Setelah selesai sarapan dan ngobrol dengan pak ipin beserta pengurus panti, kami berkemas-kemas untuk melanjutkan perjalanan, rencana kami adalah ke pantai deket rumah vita, sekalian mampir ke tempat vita, saya segera minta denah petunjuk jalan menuju rumah vita dari pak ipin, dan di gambarkan dalam selembar kertas, setelah selesai berkemas-kemas, kamipun segera berpamitan kepada Ketua Yayasan, Pak Tulus beserta Ibu Panti, sambil berpamitan kami tak lupa mengucapkan banyak terimakasih atas sambutannya yang sangat baik. Setelah itu berpamitan kepada pak ipin dan pengurus panti lain, semoga saya suatu saat dapat kembali berkunjung ke panti ini.
Sekitar pukul 11 pagi, saya dan rudi melanjutkan perjalanan ke tempat vita, tak lupa sewaktu di jalan , masih di tepi waduk, saya pun menyempatkan berfoto sekali lagi. :)
 |
di tepi waduk sermo |
Perjalanan menuju tempat vita lumayan membingungkan rute nya, meskipun kami sudah dibekali peta dari pak ipin, akan tetapi kami berdua sama sekali baru pertama kali melewati rute tersebut. Akhirnya setelah beberapa kali bertanya, kamipun sampai di tempat vita sekitar dhuhur, sebelum sampai ke rumah vita, kami sempatkan sholat dhuhur di musholla sekitar rumah vita.
Selesai sholat, langsung menuju rumah vita, disana kami disambut oleh vita dan juga ibunya. Tak lama kemudian kami langsung mengajak vita menuju ke pantai glagah yang jaraknya cuma beberapa kilometer dari rumah vita, akhirnya sekitar jam 1 siang kami meluncur ke pantai glagah.
Hanya sekitar 15 menit, kami telah sampai di pantai glagah, kami langsung menuju ke dermaga pantai yang juga sebagai pemecah ombak raksasa. Disana banyak batu-batu besar yang berguna untuk memecah ombak, kami pun menuju ke ujung dermaga. Disana kami menikmati hembusan angin pantai dengan gelombang ombak nya serta percikan air dari ombak yang pecah ke atas dan terbawa angin mengenai tubuh ini, begitu nikmat rasanya.
Kamipun menyempatkan berfoto diatas dermaga pemecah ombak pantai glagah kulon progo.
 |
di ujung pantai glagah |
 |
vita the calm girl |
Setelah puas menikmati keindahan laut dan deburan ombak di pantai glagah, kami bertiga memutuskan untuk pulang ke rumah vita, rencana sampai di rumah vita saya dan rudi akan langsung berpamitan untuk pulang, tetapi sesampainya di rumah, ternyata kami sudah di tunggu oleh hidangan makan siang, wah saya dan rudi jadi merasa ngga enak karena jadi merepotkan vita dan Ibunya, berhubung makanan sudah disiapkan , akhirnya kamipun makan dengan lahap :) , setelah itu kembali kami ngobrol sampai sekitar pukul 3 sore, dan kami memutuskan untuk pulang, tak lupa berpamitan sama ibunda vita dan mengucapkan terima kasih, serta berpamitan sama vita, kami bergegas pulang karena langit sudah mendung gelap, masih di dekat rumah vita, kami menyempatkan untuk sholat ashar di masjid dulu , kemudian melanjutkan perjalanan pulang.
Baru kami berjalan beberapa menit, hujan turun dengan deras. Akhirnya kami pulang di bawah guyuran hujan dari kulon progo sampai ke jogja,kami sampai di kost sekitar pukul 5.30 sore, tepat hari Minggu tanggal 8 Desember 2013.
Begitu berharganya pengalaman yang saya alami selama berada di kulon progo, Masih banyak orang yang lebih kurang beruntung daripada kita, dan masih banyak pula orang baik yang selalu berbuat baik kepada kita, saya jadi mengetahui arti dari memberi.
Terima kasih rudi, pak ipin beserta seluruh anggota panti, vita dan ibundanya , ferry yang meminjamkan jas hujannya , 2 hari tersebut sangat berarti dalam hidup saya, saya tak akan pernah melupakannya.
Semoga kebaikan kalian semua dibalas dan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Amin...,
Pekalongan, 18 Desember 2014.